Pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun didalam tubuh. (29)
Untuk pencegahan infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun. (29)
Walaupun demikian, hampir semua perempuan dapat memperoleh manfaat karena:
Seorang perempuan dapat terkena HPV semasa hidupnya.
Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya. (30)
Data menunjukkan saat seorang perempuan bertambah usia, infeksi HPV menetap dan berpotensi memicu lesi pra kanker dan dapat menyebabkan kanker. (31)
Perempuan berusia 10-55 tahun
Jadwal Pemberian bulan 0, 1 atau 2, dan 6: (2, 29, 32)
Contoh:
- Vaksinasi merupakan pencegahan Primer. (29
- Memberikan perlindungan yang adekuat terhadap infeksi HPV penyebab kanker serviks.
- Melawan virus tersering dan agresif penyebab kanker.
- Memberikan perlindungan tambahan dari tipe virus HPV lain yang juga menyebabkan kanker.
- Respon imun tubuh yang baik akan menghasilkan neutralizing antibodies yang tinggi.
- Dapat memberikan perlindungan jangka panjang.
- Memberikan perlindungan tinggi hingga ke lokasi infeksi (serviks).
- Profil keamanan yang baik.
- Affordable (terjangkau bagi lebih banyak perempuan).
Untuk pencegahan infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun. (29)
Walaupun demikian, hampir semua perempuan dapat memperoleh manfaat karena:
Seorang perempuan dapat terkena HPV semasa hidupnya.
Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya. (30)
Data menunjukkan saat seorang perempuan bertambah usia, infeksi HPV menetap dan berpotensi memicu lesi pra kanker dan dapat menyebabkan kanker. (31)
Perempuan berusia 10-55 tahun
Jadwal Pemberian bulan 0, 1 atau 2, dan 6: (2, 29, 32)
Contoh:
- Penyuntikan 1: Januari
- Penyuntikan 2: Februari/Maret
- Penyuntikan 3: Juli
Bagi perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual, lakukan deteksi dini secara rutin. (2)
Deteksi dini dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV. (33)
Kanker serviks yang ditemukan pada stadium dini dan diobati dengan cepat dan tepat dapat disembuhkan, oleh sebab itu lakukan deteksi dini secara berkala. (33)
Resiko berkembangnya infeksi menjadi kanker serviks adalah 3-10 kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak menjalankan deteksi dini secara teratur. (34-37)
IVA adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3-5% dan kemudian diinspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemukan hasil pap smear yang abnormal.
Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.
Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemukan hasil pap smear yang abnormal.
Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.
Prosedurnya sama dengan pap smear, tenaga medis dapat melihat lebih dekat dengan alat kolposkop sehingga dapat memberikan saran pengobatan atau terapi atau tindak lanjut apa yang perlu dilakukan.
Pengambilan contoh jaringan (biopsi) kadang perlu dilakukan untuk diagnosa lebih lanjut, atau kadang serviks yang abnormal justru diterapi saat biopsi.
Apabila Anda merasa khawatir atau membutuhkan informasi lain, konsultasikan kepada Dokter atau pusat pelayanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut.