banner here

Pro-Kontra Vaksin Kanker Serviks

kapsul sambiloto,kapsul kunyit putih,kapsul kelor,obat kanker,herbal kanker,obat covid,herbal covid,obat corona
Artikel


Vaksin Kanker Serviks Masih Dipertanyakan?

Jakarta- FDA berhasil menyetujui dua vaksin pencegah penyakit menular seksual yaitu Cervavix untuk wanita dan Gardasil untuk laki-laki. Namun hal ini masih mengundang kontroversi. Centravix adalah vaksin yang ditujukan kepada anak perempuan untuk mencegah infeksi HPV (Human Papilloma Virus) atau lebih dikenal dengan kanker serviks.

Namun perdebatan mulai berkembang, ketika vaksin harus diberikan pada anak perempuan yang masih berumur 11 tahun. Perdebatan lain adalah vaksin HPV ini juga mendorong perilaku seksual secara aktif, yang sebenarnya dapat dihindari dengan penundaan seks dan tetap setia pada pasangannya. (monogamy).

Untuk menghindari seks hanyalah sebuah dongeng. Banyak kejadian sekitar 80% perempuan terinfeksi HPV pada saat berusia 50 tahun, dan belum pernah berhubungan seks selain dengan suaminya sendiri. Jadi Vaksin HPV untuk usia 11 tahun untuk menghindari kanker dan bukan pada umur 20-40 tahun dimana sistem kekebalan tubuh sudah mulai berkurang

Pendapat lain menjelaskan bahwa seks dan moralitas tidak perlu dimasukkan dalam diskusi HPV, namun hanya mempertimbangkan keuntungan dan resiko saja. Vaksin, secara umum, memberikan manfaat besar dengan sedikit resiko. Kisah suksesnya adalah polio dan campak. Vaksin ini dapat mencegah ratusan juta kematian pada abad ke 20. Vaksin lain yaitu vaksin varicella atau cacar air, dimana di Amerika Serikat, pada awal 1990-an, sebelum pengenalan vaksin terdapat sekitar 4 juta kasus tahunan cacar air.

Vaksin HPV menimbulkan pertanyaan serupa manfaat, terutama di Amerika di mana tahunan 4.000 kematian akibat kanker serviks umumnya dapat dicegah dengan rutin pap smear.

Logika berpikir untuk hal ini adalah berpikir secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ada sekitar setengah juta kasus kanker serviks didiagnosa setiap tahun dan lebih dari seperempat juta berpotensi menyebabkan kematian.

Beberapa dokter, meskipun, tidak siap untuk memberikan vaksin HPV untuk anak perempuan atau anak laki-laki mereka. Pada bulan Agustus, Journal of American Medical Association (JAMA) menerbitkan dalam sebuah editorial yang mempertanyakan keuntungan versus risiko. Risiko masih anekdot: Menurut CDC, 25 juta dosis vaksin telah didistribusikan di Amerika Serikat, dan telah ada beberapa ratus laporan efek samping yang serius, termasuk 32 kematian.

Namun laporan datang melalui Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Ini adalah dari orang-orang biasa yang mengatakan mereka atau anak mereka mendapat vaksin dan sesuatu yang buruk terjadi. Itu tidak berarti ada hubungannya. Meskipun demikian, JAMA editorial tidak memiliki jawaban pasti, ya atau tidak, apakah vaksin HPV worth it atau tidak? (ap)

Sumber : http://www.technologyindonesia.com/news.php?id=1577